Pemrosesan Transaksi dan Sistem Enterprise Resource Planning
Siklus pengolahan
data adalah operasi yang dilakukan pada data untuk menghasilkan informasi yang
penting dan relevan. Siklus pengolahan data ini merupakan salah satu fungsi
penting dari SIA dan memiliki empat tahap proses, yaitu :
1. Input Data, memiliki 3 langkah proses, yaitu :
a. Mengambil data transaksi dan memasukkanya ke
dalam sistem. Data tersebut dikumpulkan dari tiga segi setiap aktivitas bisnis,
yaitu :
a)
Setiap aktivitas menarik
b)
Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap
aktivitas
c)
Orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas
Langkah proses ini meliputi Dokumen turnaround. Dokumen turnaround adalah
output perusahaan untuk pihak eksternal dan kemudian dikembalikan lagi ke
perusahaan sebagai dokumen input. Contoh : tagihan utilitas yang dikirim ke
pelanggan, dikembalikan bersama pembayaran pelanggan dan dibaca oleh alat
pemindai khusus ketika dikembalikan.
b. Memastikan data yang diambil akurat dan lengkap.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah untuk menggunakan otomatisasi data
sumber atau dokumen turnaround yang didesain dengan baik dan layar entri data.
c. Meyakinkan kebijakan perusahaan yang diikuti,
seperti menyetujui atau memverifikasi transaksi. Misalnya, suatu perusahaan
tidak ingin menjual barang ke pelanggan yang belum membayar tagihannya pada
batas tertentu.
2. Penyimpanan Data
Akuntan perlu memahami bagaimana data
diatur dan disimpan dalam SIA dan bagaimana data – data tersebut dapat diakses
dan dapat digunakan perusahaan secara maksimum.
Penyimpanan data ini meliputi :
a.
Buku besar
b.
Teknik pengodean (kode urutan, kode blok, kode
grup, dan kode mnemonik)
c.
Bagan akun
d.
Jurnal
e.
Jejak audit
f.
Konsep penyimpanan berbasis komputer
3. Pengolahan Data
Setelah data aktivitas bisnis dimasukkan,
lalu data – data tersebut diolah ke dalam 4 jenis aktivitas pengolahan data
yang berbeda yang disebut sebagai CRUD :
a. Membuat (creating) record data baru, seperti
menambahkan data karyawan yang
baru dipekerjakan ke database penggajian.
b. Membaca (reading), mengambil, atau melihat data
yang sudah ada.
c. Memperbarui (updating), data yang tersimpan
sebelumnya perlu diperbarui.
d. Menghapus (deleting), seperti menghapus file
induk vendor yang tidak lagi
melakukan bisnis dengan perusahaan.
melakukan bisnis dengan perusahaan.
4. Output Informasi
Output informasi dapat ditampilkan secara
soft copy, maupun hard copy. Informasi biasanya disajikan pada salah satu dari
tiga bentuk, yaitu dokumen, laporan, atau respons pertanyaan.
Dokumen
adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya. Seperti cek, faktur,
dsb.
Laporan
digunakan oleh karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional dan oleh
manajer digunakan untuk membuat keputusan dan untuk merumuskan strategi bisnis.
Database
query (pertanyaan) digunakan untuk memberikan informasi yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah dan pertanyaan – pertanyaan yang membutuhkan tindakan
atau jawaban cepat.
Pada aktivitas pembaruan, terdapat 3 jenis proses, yaitu pemrosesan batch, pemrosesan batch online, dan pemrosesan Real – Time Online
Pada aktivitas pembaruan, terdapat 3 jenis proses, yaitu pemrosesan batch, pemrosesan batch online, dan pemrosesan Real – Time Online
Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
SIA menjadi acuan sebagai sistem pemrosesan transakasi
karena berfokus pada data keuangan dan transaksi akuntansi. Tetapi SIA tidak
dapat memproses informasi nonkeuangan potensial yang berguna mengenai
penjualan, misalnya. Sehingga banyak organisasi mengembangkan sistem informasi
tambahan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan informasi
yang tidak ada dalam SIA. Sehingga muncul lah Sistem ERP untuk mengatasi permasalahan
– permasalahan untuk mengintegrasikan semua aspe dalam operasi perusahaan
dengan SIA. ERP digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan data, dan
memberikan informasi yang diperlukan manajer dan pihak eksternal untuk mengukur
perusahaan.
Sistem ERP yang terkoordinasi dengan baik menggunakan
database terpusat untuk berbagai informasi
di seluruh proses bisnis maupun mengkoordinasikan aktivitas, seperti
contoh, pelanggan memesan lebih banyak untuk memenuhi permintaan yang
meningkat. Hal ini mungkin memicu pembelian bahan baku yang lebih banyak. Mungkin
juga perlu untuk menjadwalkan kerja lembur. Sistem ERP yang didesain dengan
baik memberikan manajemen akses yang baik untuk meperbarui informasi mengenai
semua aktivitas ini untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi proses
bisnis organisasi secara lebih efektif.
Keuntungan ERP :
- ERP memberikan tampilan tunggal atas data organisasi dan situasi keuangan yang terintegrasi di seluruh perusahaan.
- Input data diambil atau dikunci sekali, dan tidak berkali – kali, saat dimasukkan ke dalam sistem yang berbeda.
- Manajamen mendapatkan visibilitas yang lebih besar ke dalam setiap area perusahaan dan kemampuan dalam memonitor yang lebih besar
- Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik
- Prosedur dan laporan yang telah distandarisasi antarunit bisnis
- Pelayanan pelanggan meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses pesanan persediaan yang tersedia, mengirimkan informasi, dan detail transaksi pelanggan sebelumnya.
- Pabrik manufaktur menerima pesanan baru secara real time, dan otomatisasi proses manufaktur membuat produktivitas meningkat.
Kerugian ERP :
- Biaya mahal
- Waktu pengimplementasian ERP menghabiskan waktu lama
- Perubahan proses bisnis
- Kompleksitas
- Resistensi
REFERENSI
B. Romney, Marshall dan Paul John Steibart. 2015. Sistem
Informasi Akuntansi Edisi 13. Jakarta Selatan. Penerbit Salemba Empat.
Comments
Post a Comment