Pengauditan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Pengauditan adalah proses pengevaluasian pernyataan – pernyataan tentang tindakan dan kejadian ekonomi apakah sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit kemudian dikomunikasikan ke pihak – pihak yang berkepentingan.
Adapun pengauditan internal, yaitu sebuah aktivitas independen, menjamin objektivitas serta konsultasi yang didesain untuk menambah nilai serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, termasuk membantu dalam desain dan implementasi dari sebuah SIA. Pengauditan internal membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya. Berikut beberapa jenis audit internal :
- Audit keuangan
- Sistem informasi atau audit pengendalian internal
- Audit operasional
- Audit kepatuhan
- Audit investigatif
Sedangkan auditor eksternal bertanggung jawab pada para pemegang saham perusahaan dan biasanya
berkaitan dengan pengumpulan bukti yang diperlukan untuk menyatakan sebuah opini pada laporan keuangan.
Sifat Pengauditan
Terdapat empat tahap dalam proses pengauditan, yaitu:
- Perencanaan audit
- Pengumpulan bukti audit
- Evaluasi atas bukti audit
- Komunikasi hasil audit
Pendekatan audit berbasis – risiko
Pendekatan evaluasi pngendalian internal berikut, disebut pndekatan audit berbasis – risiko, memberikan sebuah kerangka untuk menjalankan audit sistem informasi :
- Menentukan ancaman (penipuan dan kesalahan) yang akan dihadapi perusahaan
- Mengidentifikasi prosedur pengendalian yang mencegah, mendeteksi, atau memperbaiki ancaman
- Mengevaluasi prosedur pengendalian
- Mengevaluasi kelemahan pengendalian untuk menentukan dampaknya dalam jenis, waktu, atau tingkatan prosedur pengauditan.
Pendekatan berbasis risiko memberikan para auditor sebuah pemahaman yang lebih jelas atas penipuan dan kesalahan yang dapat terjadi serta risiko dan pengungkapan yang terkait. Serta membantu auditor menguji dan mengevaluasi pengendalian internal, serta bagaimana merencanakan prosedur – prosedur audit lanjutan.
Audit Sistem Informasi
Tujuan dari sebuah audit sistem informasi adalah untuk memeriksa
dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem. Ketika melakukan sebuah
audit sistem informasi, para auditor seharusnya memastikan bahwa enam tujuan berikut telah dicapai:
- Ketentuan keamanan untuk mlindungi peralatan komputer, program, komunikasi, dan data – data dari akses, modifikasi, atau penghancuran yang tidak diotorisasi.
- Pengembangan dan akuisisi program dilakukan sesuai dengan otorisasi umum dan spesifikasi manajemen.
- Modifikasi program, mendapatkan otorisasi dan persetujuan manajemen.
- Pemrosesan transaksi, file, laporan, catatan, dan catatan kimputer lainnya tepat dan lengkap.
- Data sumber yang tidak tepat atau tidak diotorisasi dngan benar diidentifikasi dan ditangani berdasarkan kebijakan manajerial yang telah ditentukan.
- File – file data komputer tepat, lengkap, dan rahasia.
Figur di bawah ini menggambarkan hubungan antara enam tujuan
tersebut dengan komponen – komponen sistem informasi.
Perangkat Lunak Audit
Computer – assisted audit techniques (CAATs) mengacu pada perangkat lunak audit, sering disebut sebagai generalized audit software (GAS), yang menggunakan spesifikasi yang disediakan auditor untuk menghasilkan sebuah program untuk menjalankan fungsi aduit, sehingga akan mengotomastiskan atau menyederhanakan proses audit. CAATs sangat sesuai untu memeriksa fil data yang besar dalam mengidentifikasi catatan yang memerlukan pengawasan audit lebih jauh.
Berikut beberapa penggunaan yang lebih penting atas CAATs.
- Meminta file data untuk memuat catatan yang memenuhi kriteria tertentu
- Membuat, memperbaharui, membandingkan, mengunduh, dan menggabungkan file
- Merangkum, menyortir, dan menyaring data
- Mengakses data dalam format yang berbeda dan mengubah data ke dalam sebuah format umum
- Mengui catatan – catatan atas kualitas, kelengkapan, konsistensi, dan kebenaran
- Membagi catatan berdasarkan tingkatan, memilih dan menganalisis sampl statistis
- Pengujian atas risiko tertentu dan mengidentifikasi bagaimana pengendalian atas risiko tersebut
- Melakukan perhitungan, analitis statistis, dan operasi matematis lainnya
- Melakukan pengujian analitis, seperti analisis rasio dan tren, mencari pola data yang tidak diduga atau tidak dijelaskan yang mungkin mengindikasikan pnipuan
- Mengidentifikasi kebocoran finansial, ketidakpatuhan atas kebijakan, dan kesalahan pngolahan data
- Merekonsiliasi perhitungan fisik dengan jumlah yang dikomputasi, menguji ketepatan kasir atas perluasan dan saldo, menguji item – item salinan
- Memformat serta mencetak laporan dan dokumen
- Membuat kertas kerja elektronik
Audit Operasional SIA
Audit operasional SIA meliputi seluruh sapek atas manajemen sistem. Sebagai tambahan, tujuan dari audit operasional termasuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Langkah pertama audit operasional adalah perencanaan audit, pada suatu waktu saat lingkup dan tujuan audit ditetapkan, sebuah persiapa tinjauan sistem dilakukan, dan sebuah program audit tentatif disiapkan. Langkah selanjutnya, pengumpulan bukti, termasuk aktivitas – aktivitas berikut.
- Memeriksa kebijakan dan dokumentasi pengoperasian
- Mengonfirmasi prosedur – prosedur dengan manajemen dan personel pengoperasian
- Mengobservasi fungsi – fungsi dan aktivitas – aktivitas pengoperasian
- Memeriksa rencana serta laporan finansial dan pengoperasian
- Menguji ketepatan atas informasi pengoperasian
- Menguji pengendalian
REFERENSI
B.
Romney, Marshall dan Paul John Steibart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi Edisi
13. Jakarta Selatan. Penerbit Salemba Empat.
Comments
Post a Comment